DAMARIOTIMES - Pakah anda tahu?. Produk makanan ringan berbentuk cookies. Tentunya jenis makanan ini begitu banyak variannya diberbagai toko, bahkan dipasar-pasar. Karena begitu banyak varian tersebut, tentunya orang akan memilih, baik dari segi rasa, atau juga kemasan, serta brand yang menarik.
Macam Apple Cinamon Cookies (Foto: Ist) |
Ada brand
produk cookies yang dirintis secara perlahan-lahan, dari modal yang
kecil, dan dari penjualan yang ditawarkan dari teman-ke teman, bahkan menerima
pesanan satu atau dua kap. Produk cookies ini adalah Apple
Cinamon Cookies. Sebuah brand
produk penganan ringan yang diproduksi oleh Fitri
Labuda. Seorang wanita yang gigih memperjuangkan usaha
rumahan di daerah Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Fitri, demikian para costumer menyapanya.
Ketika disambangi oleh Damariotimes, wanita memiliki tiga putra itu, mengaku
bahwa produk penganan ringan itu berawal dari hobi. Membuat kue
telah dikerjakan sejak masih remaja, dan akhirnya hingga mampu jadi pengusaha home made.
Fitri Labuda,
telah memulai usahanya sejak tahun 2007, kegiatan bisnis penganan ringan ini
berawal dari dorongan dari keluarga, saudara, dan beberapa teman. Kata mereka, ‘sayang keterampilan yang telah menjadi
profesional
itu dibiarkan hanya jadi hobi’ sambil mencicipi kue-kue
Cookies yang katanya lezat, seperti Apple
cinamon cookies, sagu keju, Nastar, Moca cookies, Almon cookies, Lemon Cookies,
semprit susu, Fruty Cookies.
Fitri yang pernah kuliah S2 Keguruan Seni Rupa
Universitas Negeri Malang itu, merasa bangga. Karena modal yang memberikan
dukungan adalah ilmu. Sungguhpun, waktu itu memang benar-benar masih belum
punya modal.
Fitri menjelaskan, produk cookies miliknya
semula dikerjakan sendiri. Mulai dari belanja bahan, mengolah, dan hingga packing. Bahkan
penjualannya juga hanya melalui pesanan. Produknya dikirim dari satu rumah ke
rumah. Pengirim adalah mas Guntar, suami tercinta.
Karena produk penganan itu masih dilakukan skala
kecil-kecilan, produksinya tentu terbatas,
karena
kemampuan belum memadai. Termasuk permodalan, kami benar-benar tidak
mempunyai modal. Karena tidak tahu, harus mencari modal kemana. Mau pinjam
saudara atau orang tua tidak berani. Karena takut kalau nanti tidak dapat
mengembalikan.
Produk mulai meningkat, utamanya ketika melayani
pesanan pada hari raya seperti menjelang Idul Fitri, Natal, dan pesanan khusus
untuk acara-acara keluarga dan instansi
pemerintah dan swasta.
Pada tahun 2010, Fitri
memberanikan
diri melakukan promosi dengan menggunakan metode sample
ke beberapa toko oleh-oleh di Malang, Batu, dan Surabaya, akhirnya bertemu
seorang supplier
bernama Ibu Diyah, beliau diberi
beberapa tester cookies, akhirnya benar-benar
tertarik
dengan tampilan dan rasanya. Kemudian
meminta
untuk mensuplainya.
Dari situlah usaha Apple Cinamon Cookies mulai berkembang pesat. Sudah barang tentu menambah
kapasitas produksi dan sarana produksi. Dua hari sekali harus mengirimkan
produk ke supplier Surabaya minimal 50 toples, dan itu jumlahnya semakin bertambah. Daripada itu, semangat menjadi semakin membara, Fitri
merasa yakin bahwa hobinya itu benar-benar memiliki prospek yang baik.
Omzet penjualan dalam
satu minggu sekitar 2 sampai 3 juta. Karena itu menambah lagi jumlah kapasitas
produksi dan tenaga. Pesanan dari supplier Surabaya tidak hanya menjelang hari besar saja akan tetapi juga
hari-hari biasa, sehingga setiap hari berproduksi. Ditahun 2012, tenaga kerjanya sudah 3 orang.
Dari situlah brand Apple
Cinamon Cookies terus digenjot promosinya, bahkan hingga tahun
2011. Supplier terus bertambah di kota Batu,
Tangerang, Sidoajo, dan pelanggan juga mulai
banyak dari luar profensi Jawa Timur.
Hingga sampai Yogyakarta.
Brand Produk Apple Cinnamon Cookies |
Ada juga tawaran untuk mensuplai disalah satu supermarket di Bali,
dari sini kendala kembali saya hadapi yaitu produk yang masuk supermarket harus
sudah memiliki ijin Depkes dan ber-PIRT.
Selain itu juga kendala pengiriman juga saya alami terutama yang ke luar kota
seperti Tangerang dan Yogyakarta,
karena beberapa kali pihak ekspedisi yang kurang berhati-hati menyebabkan
banyak cookies saya yang hancur, sehingga saya mengalami kerugian karena
pihak supplier tidak mau membayar produk yang rusak. Dari situ saya mulai
belajar banyak untuk packaging dan mencari jasa ekspedisi yang bisa
bekerjasama. Beberapa teman akhirnya menyarankan untuk menggunakan jasa travel
dan ekspedisi KAI.
tahun 2012 semakin bertambah jumlah
permintaan mulai menggunakan beberapa pegawai, berjumlah 3 orang. Fitri juga masih aktif ikut menangani proses pembuatannya. Tahun-tahun
ini merupakan puncak keberhasilan. Hingga tahun 2016
mulai memikirkan branding usaha, dan saat tercetus nama “Apple Cinnamon
Cookies”. mengambil dari nama salah
satu produk andalan yang populer terlaris.
Di ujung pembincangan dengan Damariotimes, Fitri Labuda
menuturkan, “sebagai pengusaha tentu ada pasang surut,
di tahun 2020;
awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Produk Apple Cinamon Cookies benar-benar mengalami ujian berat, tahun yang
suram, semua pegawainya dihentikan. Pemasaran macet, dan kepromosi
berpindah ke media online instagram,
facebook, dan Whatsapp.
Untuk Pembeliah bisa langsung check Instagram Apple Cinnamon Cookies, Tapi,
semua ini tetap menjadi komitmen, bahwa semua yang telah dialami merupakan
dinamika.
Posting Komentar untuk "Mengalami Ujian Berat Usaha Aplle Cinnamon Cookies Tetap Bertahan Dimasa Pandemi Covid-19"