DAMAROTIMES - Gatot japit atau dikenal dengan sebutan Mbah Gatot, nama beken seniman instalasi nyentrik yang melekat dari Kota Pasuruan. Seniman yang berangkat dari akademisi ini aktif mengekpspresikan jiwa seninya sejak masih dibangku SMA sekitar tahun 1977. Semangat untuk menyalurkan seni membuatnya masuk di IKJ juruan seni rupa murni. Tak hanya seni rupa, ia juga mahir dalam mengalunkan berbagai macam alat musik dan lagu-lagu etnik. Banyaknya karya instalasi yang dihasilkan saat menempuh studinya, membuatnya kebanjiran order proyek instalasi sampai membawanya keliling Indonesia. Membuat properti, miniatur pertunjukan dan film-film, seakan menjadi profesi tambahan tiap harinya yang menunjang kuliah sebagai bonus jajan dan main-main berkeliling.
Instalasi karya Mbah Gatot (Foto: Yudha) |
Bermukim di Jl. Diponegoro kota Pasuruan, juga bisa di
akses dari Jl. Hayam Muruk depan Sekolah Sang Timur. Memasuki gang-gang sempit
terlihat rumah yang tak mewah namun sangat menonjol dengan tatanan acak yang
unik menjadikan identitas dari profesinya sebagai seniman instalasi. Bagaimana
tidak, karena tiap harinya memang selalu umek dengan barang-barang antik
yang diolah sedemikian rupa sampai memenuhi ruang rumahnya. Hanya bermodal
kepekaan dan imajinasinya dalam merespon benda-benda sekitar seperti limbah
sampah plastik, koran, kardus, batu, kayu akan menghasilkan karya yang tak
terduga. Tidak dapat dirinci karena banyaknya karya instalasi yang dihasilkan.
Karya instalasi tersebut dibuat tanpa ada tujuan spesifik. Hanya murni pokoknya
berkarya, selebihnya kalau ada kebutuhan pameran baru karya tersebut bisa
digunakan. Sebagian karyanya yang sering dipamerkan di berbagai kota berupa
material lempengan besi, plat, onderdil motor, kayu, sampai perabotan rumah (panci,
wajan dll) yang di mix dengan sentuhan drawing dari pensil,
bolpoint, spidol, atau cat.
Hingga saat ini naluri untuk mengeksplorasi rosokan
seakan mandarah daging dan membuatnya terus eksis berkarya dimasyarakat. Sosok
Mbah Gatot yang dikenal ramah dan bersahabat dekat diberbagai kalangan
masyarakat. Selalu terlibat aktif terlebih dalam momen-momen kegiatan Agustusan
seperti karnaval, menghias mobil, menghias gapuro, sampai stand pameran
Pasuruan Jaman Bijen dengan membuat miniatur gedung-gedung bersejarah
peninggalan belanda.
Kontribusi ide dan laku Mbah Gatot tidak hanya berupa
karya-karya artefak seni pribadinya melainkan juga terlibat aktif dalam
mengayomi dan mendidik dalam rangka meramaikan dunia seni di Kota Pasuruan. Mbah
Gatot (60 th) bersama rekannya Iron Supaley (29 th), juga mendirikan sanggar
Potelot Conte. Sanggar yang didirikan sejak tahun 2010 itu diperuntukkan bagi
anak – anak untuk belajar menggambar dan masih aktif sampai sekarang. Bertempat
di Jl. Dewi Sartika (depan SMPN 3, Bangilan) tersebut diramaikan anak SD sampai
SMP yang berjumlah total sekitar 50 anak dari sekolah yang berbeda se-Kota
Pasuruan. Kiprah Mbah Gatot bersama rekannya meski berselisih jauh usia, namun
tidak menghalangi Mbah Gatot enjoy menyalurkan pengetahuan dan
keterampilan seninya dalam ruang berbeda. Banyak juga prestasi yang dihasilkan
dari anak didiknya di sanggar Potelot Conte dalam bidang menggambar.
Diantaranya selalu menjadi pemenang jika ada lomba meggambar yang mewakili
sekolahnya masing-masing. Baru-baru ini sebelum masa pandemi, Mbah Gatot
bersama rekannya menggagas pameran seni rupa anak-anak yang dibuka untuk umum
di Perpustakaan kota Pasuruan. Kegiatan tersebut menjadi momentum dan inspirasi
bagi masyarakat.
Diteras rumah Mbah Gatot bersama rekan kerjanya, Iron Supalaey. (Foto: Yudha) |
Seniman instalasi berjiwa muda yang digandrungi kalangan anak muda, yang sering bermusik dan naik gunung tersebut juga sebagai dewan penasihat di Komunitas Guru Seni dan Seniman Pasuruan (KGSP) masih aktif kurang lebih sekitar 12 tahun yang lalu sampai sekarang. Mbah Gatot yang tak pernah ketinggalan diberbagai kegiataan-kegiatan seni. Ditengah kondisi pandemi seperti saat ini pun Ia masih aktif berkarya dan terus berupaya menyumbangsihkan gagasannya bagi masyarakat kota Pasuruan.
Mahasiswa Program Studi Keguruan Seni Rupa JSD FS UM
Editor : Robby Hidajat
Posting Komentar untuk "Gatot Japet Seniman Instalasi Dari Pasuruan Jawa Timur"