DAMARIOTIMES - Tanggal 13 Agustus 2021, bertepatan dengan hari Jumat Legi tanggal 4 Suro 1955. Dr. Rudi Irawanto, M.Sn mempertahankan disertasi doktornya secara daring di depan dewan penguji pada program Studi Kajian Budaya FIB Universitas Udayana.
Screenshoot Ujian Terbuka Daring Dr. Rudi Irawanto, M.Sn
Program Studi Kajian Budaya FIB Universitas Udayana |
Sejak sehari sebelumnya telah menyiapkan
ruang ujian virtual tersebut, ruang tempat penyimpanan wayang Krucil menjadi
pilihan ideal karena letaknya yang agak sunyi. Kesunyian dan kemudahan jaringan
menjadi prasyarat awal pelaksaaan pertemuan secara daring.
Dr. Rudi
Irawanto, M.Sn. merupakan dosen di Jurusan Seni dan Desain Fakultas
Sastra Universitas Negeri Malang. Menghadapi ujian doctoral terbuka itu
harus menyiapkan mental sehari sebelumnya. Sungguhpun ujian dilaksanakan secara
daring, namun keringat dingin juga tidak dapat ditahan.
Studi pada program Studi Kajian Budaya FIB Universitas
Udayana dapat dirampungkan tepat lima tahun. Ternyata bukan waktu yang
sebentar, untuk menyiapkan sebuah penelitian doctoral.
Tepat jam 09.00 WIB, sidang terbuka dilaksanakan, Delapan orang
penguji dengan disiplin ilmu yang beragam diberi kesempatan yang sama untuk
menguji paparan hasil disertasi yang diajukan. Waktu sidang terbuka itu hanya
120 menit, satu waktu yang relatif singkat untuk delapan orang penguji.
Sidang terbuka hari itu dipimpan dekan Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Made Sri Satyawati, S.S.M.Hum dan dihadiri
oleh delapan orang penguji yang terdiri dari Dr. I Wayan Suwena, M.Hum selaku ketua tim penguji,
serta Prof. Dr. A.A. Ngurah Anom Kumbara, M.A., Prof. Dr. Drs. I Nyoman Suarka,
M.Hum selaku promotor serta Dr. Drs. I
Ketut Setiawan, M.Hum., Dr. Drs. I Nyoman Sukiada, M.Hum., Dr. Drs. I Nyoman
Wardi, M.Si., Dr. I Wayan Suardiana, M.Hum., dan Dr. I Nyoman Cerita, S.ST,
M.FA. selaku penilai.
Naskah disertasi setebal 500 halaman disiapkan
selama tiga tahun. Durasi waktu yang tidak terlalu normal untuk penyelesaian
satu naskah disertasi. Tiga tahun dan bahkan hampir lima tahun, bila dihitung
dari masa kedekatan dengan wayang dari kayu tersebut, saya mengikuti aktivitas
para dalang wayang Krucil di Jawa Timur, dari wilayah Malang, Kediri,
Bojonegoro, Lamongan hingga Ngawi.
Kehidupan personal para dalang hingga
aktivitas kebudayaannya diikuti dengan telaten. Motode ethnografi yang pilih,
mengharuskan untuk masuk dalam kehidupan personal para dalang, sehingga seorang
peneliti dapat menjadi bagian dari kehidupan personal narasumbernya.
Disertasi yang mengambil judul Kontestasi
Ideologi dalam Wayang Krucil Di Kabupaten Kediri Jawa Timur, mencoba menguak sisi ideologis dari pergelaran
wayang Krucil di Kabupaten Kediri. Paguyuban Cipto Mudho Laras, yang berada di
desa Senden Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri menjadi culture area dalam riset tersebut.
Dr. Rudi Irawanto, M.Sn merupakan doktor ke 142 pada program Studi Kajian Budaya FIB Universitas
Udayana. Telah berhasil mempertahankan disertasi yang secara mendasar bersisi
tentang ideologis dalam wayang Krucil yang tercermin
dalam konsep-konsep kebatinan yang dianut para dalang diaktuliasasikan dalam
pentas dan dalam relasi sosial yang mereka bangun.
Dalang menggunakan kuasa modal yang mereka miliki untuk membangun relasi kuasa dengan lingkungan sekitarnya. Wayang Krucil kemudian menjadi media ideologis yang dipertaruhkan oleh beberapa pihak.
Posting Komentar untuk "Dr. Rudi Irawanto, M.Sn. Berhasil Mempertahankan Disertasi Nalar Ideologi Wayang Krucil Pada Program Studi Kajian Budaya Fib Universitas Udayana Denpasar Bali"