Tantangan Perempuan Bekerja Di Pengeboran Gas Alam

DAMARIOTIMES - PT Sokoria Geothermal Indonesia (“SGI”), anak perusahaan KS Orka Renewables Pte. Ltd, perusahaan milik Kaishan Compressor (HK) Co. Ltd (“Kaishan Compressor”) dan Hugar Orka, ehf (“Hugar Orka”) sedang mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi Sokoria (“Wilayah Kerja Panas Bumi” – WKP”) di Pulau Flores, Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur di Indonesia.


Debi Budiana (tengah) kordinasi bersama tim (Foto: Ist)



               Perempuan berperawakan kecil ini bernama Debi Budiana, lahir di Kota Malang tahun 1990. Selepas menyelesaikan S1 Program Studi Seni Tari dan Musik (PSTM) Jurusan Seni dan Desain FS Universitas Negeri Malang, kemudian bergabung dengan PT. SGI di bulan Januari 2017 sebagai junior CDCR (Community Developmnet dan Community Reletion) dan saat ini menjabat sebagai CDCR Supervisor.

Perusahan panas bumi merupakan salah pengadaan gas alam (energi alternatif) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Energi panas bumi masuk dalam kategori energi ramah lingkungan, karena hanya sedikit melepas gas rumah kaca jika dibandingkan dengan energi hasil pembakaran fosil. Penggunaan energi panas bumi diharapkan dapat meminimalkan risiko pemanasan global.

Belum banyak perempuan yang bekerja disektor energy. Karena sektor ini lebih didominasi kaum adam. Di perusahaan ini hanya skitar 7% pekerja wanita. Bekerja pada sektor yang didominasi kaum adam cukup banyak tantangan, baik dari segi internal maupun eksternal, terkadang merasa kesepian karena tidak memiliki teman wanita, menjadi pusat perhatian para laki-laki, pernah juga diremehkan karena dianggap lemah atau adanya diskriminasi gender.

Sisi positifnya, merasa bangga, karena menjadi satu-satunya perempuan diantara banyak laki-laki. Bisa berdiri dan duduk sejajar. Jika di lapangan, rasanya tidak merasa perempuan, apalagi bermanja-manjaan. Selain itu, bekerja disektor Energi ibarat dua sisi mata uang, satu sisi menjanjikan penghasilan tinggi, namun sisi lain penuh dengan tantangan; harus kuat dan bersemangat.

Terlebih job pekerjaan yang selalu berhubungan dengan masyarakat dibutuhkan kesabaran tinggi untuk dapat mengahadapi tuntutan-tuntutan masyarakat disekitar wilayah kerja. Mereka sering tidak masuk akal permintaannya, misalnya menuntut dapat direkrut sebagai tenaga kerja perusahaan pada waktu tidak membuka lowongan, ketika sudah direkrut pola kinerjanya kurang disiplin.


Debi Budiana Bersama Anak-anak Setempat (Foto: Ist)


Meski pekerjaan dibidang Energi lebih didominasi oleh laki-laki, namun ada beberapa bidang yang bisa diisi oleh kaum perempuan. Diantaranya posisi dibidang Humas dan Pengembangan masyarakat, atau keuangan, HR, HSE, Lingkungan, serta administrasi.

Agar dapat bergabung di perusahaan Energi dibutuhkan syarat-syarat tertentu sesuai dengan posisi yang dibutuhkan perusahaan. Jika hendak menduduki posisi dengan background pendidikan ilmu psikologi dan ilmu-ilmu sosial. Kecakapan dalam berbahasa inggris baik lisan, dan memiliki mental dan kepribadian yang tangguh.  

Penting diketahui, jika bekerja disektor Energi yaitu harus mengutamakan keselamatan kerja, istilahnya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Dituntut zero accident. Semua pekerja wajib berperan serta dalam mewujudkan K3; biar aman diri sendiri dan orang lain.


Penulis          : Debi Budiana
Editor            : Robby Hidajat











Posting Komentar untuk "Tantangan Perempuan Bekerja Di Pengeboran Gas Alam"