Suryadi Pelukis Otodidak (Foto: Ist) |
Pria yang berperawakan tinggi kurus dan selalu
berpenampilan rapi ini mengaku telah belajar melukis sejak usia 17 tahun. Tidak
ada guru khusus, ataupun sekolah. Modalnya sebagai pelukis hanya kemauan keras,
belajar tanpa mengenal putus asa, dan berani mencoba. Sebagai pelukis poster
diterima dengan sangat bangga, karena semua kemampuan itu adalah anugerah, dan
harus disyukuri.
Cak Sur merupakan pelukis termuda diantara 6 pelukis poster
bioskop senior dari Kota Pasuruan. Semua teman-temannya sudah tiada, sambil
menatap jauh mengenang masa lalunya. Dengan modal keterampilan melukis, cak Sur
bersama teman-temanya juga telah keliling berbagai kota besar di Indonesia.
Cak Sur mengenang masa lalu bersama teman-temannya.
Mereka bekerja hingga larut malam, tepatnya di tahun 1970-an. Setiap gedung
bioskop selalu memesan untuk mempublikasikan film yang akan diputar, terlebih
film coboy yang sangat diminati masyarakat. Pekerjaan sebagai pelukis
poster mulai terasa sekitar tahun 1990-an, Gedung bioskop tidak lagi diminati
masyarakat.
Sebagai pelukis poster yang pernah merasa jaya pada
zamannya, cak Sur tetap merasa bersyukur. Kini sudah tidak ada lagi orang yang
memesan poster-poster besar, baik yang dilukis pada kain 8 x 5 meter, atau
beberapa tripleks yang disatukan. Satu poster bioskop dikerjakan dalam 2 hari.
Seminggu dapat menghasilkan 2 sampai 3 poster film bioskop.
Cat yang digunakan melukis pada waktu itu masih belum
tersedia di toko-toko, jadi harus membuat sendiri. Sampai pada suatu saat
pemilik toko cat mengetahui profesi Suryadi.
Setelah tidak lagi ada pemesan poster bioskop, cak Sur
pada saat ini menekuni sebagai pelukis realis ekspresionisme. Kekuatan sapuan
pisau paletnya masih terasa sangat kuat dan tajam. Bekal keterampilan sebagai pelukis poster, kini
dengan tekun sebagai pelukis murni. Beberapa pameran telah diikuti, bahkan
karya-karyanya juga telah dikoleksi di beberapa galeri.
Objek lukisannya umumnya adalah pasar bunga, petani,
nelayan dan sejenis lainnya telah dikoleksi oleh beberapa kolektor, dan juga
telah menghiasi di hotel, kantor, dan rumah-rumah orang kaya di Indonesia.
Dalam situasi pandemi COVID-19 yang menghantam
berbagai sektor usaha. Cak Sur yang hidup sederhana ini tetap semangat. Bahkan
kebiasaannya fokus berkarya tidak tergoda oleh hingar-bingarnya sosial media.
Kehidupan sehari – hari; yang jauh dari sosial media, membuat
cak Sur mampu lebih fokus dan berkonsentrasi melukis, dan melukis. Bahkan mampu
menginspirasi generasi di Pasuruan.
Editor : Muhammad Afaf Hasyimy
Posting Komentar untuk "Suryadi Pelukis Poster Bioskop Kota Pasuruan"