DAMARIOTIMES - Pemuda ganteng dan berpenampilan humoris ini berlatar belakang Pendidikan seni rupa dari salah satu perguruan tinggi negeri di Malang. Mahasiswa seni ini menimba ilmu di Kota dingin Malang sejak tahun 2005.
Poster branding Sonson Cookies (Foto: Ist) |
Sejak mahasiswa cita-citanya
bermacam-macam, bahkan setelah lulus tidak berminat untuk menjadi guru seni,
namun ingin mendapatkan banyak pengalaman kerja yang menurutnya unik dan
menantang. Oleh karenanya, selama ini banyak pekerjaan yang telah dilakoni,
bahkan seringkali keputusannya untuk resign mengejutkan. Mungkin ini
jiwa petualangan sebagai wirausaha benar-benar terus tumbuh.
Berbagai macam pekerjaan yang
telah dilakoni, sejak menyelesaikan studinya tahun 2011. banyak pengalaman
kerja yang dilakoni, mulai dari sebagai bekerja sebagai “pawang binatang” di
Taman Safari Indonesia Pandaan, kerja sebagai dekorator di sebuah mall Surabaya.
Menjadi pelukis Chibi Art, yang customernya para model kecantikan.
Profesi pelukis Chibi Art
yang dilakoni hingga sekarang, juga mengantarnya sebagai pelukis tekstil di Studio
Ivan Gunawan di Jakarta. Segudang pengalaman ini tidak membuat pemuda kelahiran
Pandaan yang populer di panggil Sonie (IG: maseyoyok).
Sonie Maulana demikian nama yang
dianugrahkan oleh orang tuanya. Nama ini memiliki daya tarik yang luar biasa,
setidaknya kedengarannya nama anak metropolis. Keren seperti anak gedongan.
Sambil tertawa kecil, bangga.
Pada
akhir tahun 2020. Sonie muncul dengan dengan bisnis barunya yaitu produksi roti
dengan brand Sonson Cookies. Produk rotinya terdiri dari Bolen
Pisang, Roll Abon, Koren Garlic Bread, Cinnamon Roll. Selain dari pada itu
juga produk kemasan lainnya, seperti sambal dan roti-roti kering untuk camilan
keluarga, dan hidangan ringan di kantor-kantor.
Pada
mulanya merintis bisnis roti ini bermula dari motivasi seorang sahabat. Dia
meyakinkan bisnis roti ada peluang di masa pandemi COVID-19 ini. Pada mulanya
membuat kue-kue kering, karena pada waktu itu pas moment bulan puasa.
Berikutnya ada prospek yang bagus, sungguhpun masih belum terlalu kencang.
Roti-roti yang diproduksi Sonson
Cookies harganya sangat terjangkau, tidak mengakibatkan kantong bolong.
Bahkan roti buatan Sonie tidak diproduksi massal, artinya hanya melayani
pesanan saja. Masyarakat yang berminat dilayani melalui Pre Order (PO). Dalam
satu minggu biasanya 3 kali Open PO. Tentunya para pembaca berminat
dapat melihat pada Instagram sonson.cokies. Bagi pemesan yang bertempat tinggal di wilayah Pasuruan dan Sidoarjo.
Bagi para pemesan dari luar kota,
menunggu agenda ke luar Kota. PO dari luar Kota akan dikirim jika ada tujuan
berkunjung ke Kota tertentu. Pokoknya produk yang dikirim akan dikawal sampai
pada pemesan. Hal ini semata-mata untuk
menjaga pelayanan. Sebenarnya bisa saja melayani PO dari luar kota, namun ada
pertimbangan. Pengalaman pengiriman melalui ekspedisi, barang sampai ditempat
sudah tidak lagi utuh, karena tergencet barang lain. Jika jangkauannya jauh,
dimungkinkan roti sudah tidak lagi fresh, bisa-bisa terima roti basi.
Sambil tertawa kecil, pria yang berkacamata itu menjelaskan secara serius.
Sebagai
penjual roti dapat membantu perekonomian yang selama ini tidak memungkinan
untuk menjadi pekerja. Bahkan lebih membuka tantangan, ada tuntuan kerja, ada
target, dan ada kepuasan tersendiri.
Dengan
santai, Sonie menjawab pertanyaan Damariotimes sambil menyiapkan pesanan yang
akan dikirim besok pagi. Semuanya telah dirapikan, dan pesanan roti ini
benar-benar fresh ditangan para pemesannya.
Editor : Robby Hidajat
Posting Komentar untuk "Sonie Maulana Pelukis Chibi Art, Sukses Membuka Bisnis Baru Dengan Brand Sonson Cookies"