DAMARIOTIMES - Dimana pandemi COVID-19 ini yang tak kunjung hilang, berbagai upaya para medis telah dilakukan dengan berbagai daya strategi, bahkan penelitian dilakukan untuk menangkal, mengobati, dan juga mencari solusi agar wabah ini tidak meluas, namun upaya tersebut belum menghasilkan solusi yang menggembirakan. Bahkan upaya penanganan yang dilakukan juga merenggut para relawan Kesehatan.
Sajian Sayur Tolak Balak (Foto: Ist) |
Kebijakan
pemerintah memutus rantai penularan juga terus-menerus mengalami kegagalan. Hal
ini tentunya menjadi pukulan dahsyat, bahkan mengancam runtuhnya kredibilitas
dan otoritas sebagai aparatur negara. Kepercayaan pada para petugas Kesehatan, dan
penegak keamanan, dan juga pengambil kebijakan menjadi pupus. Belum mendapatkan
hasil yang mengembalikan kondisi seperti semula, toto tentrem kerto raharjo.
Rakyat
kecil, orang desa, dan mereka yang tidak mengenyam pendidikan tinggi tentunya
tidak mempunyai pilihan lain, kecuali mengingat-ingat tentang cerita nenek
moyang mereka. Utamanya bagi rakyat Jawa. Mereka memiliki memori masa lalu, mengingat-ingat
petuah dari orang tua yang pernah mengalami bencana wabah yang mereka sebut
sebagai ‘pagebluk’. Bencana yang diretorikakan oleh para dalang, adanya wabah
penyakit yang tidak tahu sebabnya, pagi sakit sore, meninggal. Sore sakit pagi
meninggal. Masyarakat menjadi gelisah, hal ini yang sering di gunakan untuk
memulai adegan ‘goro-goro’ (situasi yang membuat resah).
Menjelang
diberlakukannya PPKM darurat sejak tangal 3-22 Juli 2021. Pada pertengahan masa
itu mulai tampak situasi semakin meresahkan. Di berbagai desa mulai terjangkit
penyakit yang diduga terkena COVID-19. Bahkan sosial media juga melangsir
berbagai kabar, bahwa rumah sakit sudah penuh, dan tidak mampu menampung
pasien.
Masyarakat
desa mulai mengingat, mereka berupaya secara simbolik spiritual. Setiap rumah
membuat ‘tolak balak’ berupa makanan berupa sayur berkuah (jangan) 7
macam isi, ketupat, serabi ketan. Makanan itu dihidangkan untuk disantap
bersama keluarga dengan doa pengharapan agar wabah penyakit yang merajalela ini
segera berakhir.
Sebuah
upaya yang telah mencakup secara menyeluruh, antara aparatur negara, ilmuwan,
dan juga rakyat. Dengan berbagai cara telah menyadari, bahwa manusia memang
memiliki keterbatasan, sehingga upaya bahu-membahu menghalau wabah penyakit
menjadi tanggung jawab bersama.
Editor : Robby Hidajat
Posting Komentar untuk "Sajian Sayur Tolak Balak Saat Pandemi Covid19"