DAMARIOTIMES - Produk
buku merupakan media kuno, hadir sejak ditemukan kertas. Bahkan akhir-akhir ini
sudah mulai langka, utamanya buku bagi anak-anak. Bukan karena buku semakin tedesak media sosial
(mensos) yang mendominasi di era ini, namun secara ekonomis buku sudah tidak
ada yang bersedia menopang produksinya.
Berdasarkan penelitian awal, anak-anak masih membutuhkan media konvensional
berupa buku. Mengingat buku memiliki kondisi fisik, berupa kertas, dan dapat
dieksplorasi secara mandiri. Dari pada itu, Baskoro Yuda Prawira, mahasiswa
Program Studi Keguruan Seni Rupa Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universita Negeri Malang Angkatan 2018 menggagas untuk mengembangkan buku
bagi anak-anak. Buku bergambar bernarasi visual hewan langka, yang berupa
Insklopedi, narasi gambar visual, dan dilengkapi untuk melakukan interaktif
anak berbentuk parsel dan pot art. Bentuk visual ini tentunya sangat diminati anak-anak. Bahkan
orang tua juga dapat ikut serta berinteraksi dalam mengakses buku. Demikian
Baskoro, berusaha meyakinkan para penguji yang terdiri dari Dr. Pujianto, M.Sn (ketua merangkap anggota),
anggota Dr. Ponimin, M.Sn., Dr. Hariyanto, M.Hum, dan Dr. Robby Hidajat, M.Sn.
pada tanggal 21 Juli 2021, pukul 7.30 – 9.30 WIB. secara online melalui zoom meeting.
Spesifikasi buku yang
menginformasikan gambar hewan langka yang terancam punah, untuk anak-anak usia
7-9 tahun yang dapat dikonsumsi untuk umum, meningat usia tersebut merupakan
masa emas (Golden age). Pada usia ini dimungkinkan untuk
memberikan informasi, dan membangun empati anak-anak supaya mereka memiliki
memori tentang hewan langka, utamanya hewan-hewan langka yang kini dilindungi pemerintah atau badan
internasional.
Mengingat informasi tentang hewan
langka yang dapat diakses di media sosial tidak konperhensif (lengkap), karena
pengguna (anak-anak) mengakses mensos hanya dapat melakukan melakukan brosing dengan
mengetikan kata kunci. Sehingga anak-anak di pandang belum mempunyai tujuan
langsung untuk kebutuhannya. Namun, dengan adanya buku insklopedi hewan langka.
Dimungkinkan anak-anak tidak akan secara tuntas dapat memberikan informasi
secara lengkap. bahkan orang tua atau saudaranya juga dapat mengikuti dan
terlibat secara sosial dalam mengakses buku. Hal ini yang membedakan antara
buku dengan smatphone. Jika anak-anak mengakses smatphone, dia akan melakukanya
secara personal, bahkan menghindari keterlibatan orang lain.
Buku ini secara teknis memberikan
kemungkinan anak-anak dapat melakukan interaksi, yaitu dilengkapi dalam bentuk
parsel. Inovasi ini memungkinkan anak-anak dapat melakukan kegiatan membaca,
mengindra informasi secara verbal, dan juga dapat melakukan interaksi dengan cara
melakukan bongkar pasar.
Reporter : Harda Gumelar
Editor : Muhammad ‘Affaf Hasymy
Posting Komentar untuk "Ensiklopedia Hewan Langka Menggali Kecerdasan Anak"