DAMARIOTIMES - Selepas pensiun sebagai guru seni budaya, pria kelahiran Kediri ini dikenal dengan panggilan Bagus Brahmananto. Asik otak-atik smarthpone, tidak main game atau tik-tok. Tetapi melukis.
Ketika
disambangi di kediamannya, banyak cerita tentang waktu luang yang dapat
gunakan. Sudah barang tentu bersama keluarga. Setiap hari melukis, dan selepas
siang juga masih aktif bermain tenis meja bersama warga kompleks Perumahan Batu
Permata Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Berbagai
profresi yang lama, seperti menari, mencipta lagu, dan bermain musik, serta mengelola
studio recording musik. Studio yang secara ekonomis itu, sekarang
ditangani anak nomer 3, Sambadha Wayadiatmika. Studio ini dulu sebagai strategi
membuat 3 anak saya betah dirumah. Putra nomor 1. Mahendra Wibhawa, dan nomor
2, Jhudha Wishita, dapat menjadi adiknya yang nomor 3. Karena waktu itu saya
dan istri, Dra. Purwatiningsih, M.Pd. sebagai dosen di Jurusan Seni dan Desain
FS UM sama-sama sibuk mengajar.
Sebagai
seorang seniman yang sudah tidak dapat dengan lincah kemana-mana, hari-hari ini
tidak boleh kosong. Harus ada aktivitas yang kreatif, inovatif. Maka tidak
mengherankan, pria yang dulu jadi kasanova di kampus IKIP Malang. Hobi yang
dikembangkan adalah melukis, tapi tidak seperti seniman pada umumnya yang
belepotan cat.
Lukisan Potret diri Menggunakan Samsung
Galaxi A 10S pen (Foto: Ist) |
Bagus
Brahamandanto yang lahir pada tahun 1952, mengembangkan hobi menjadi pelukis virtual.
Melukis dengan menggunakan media smartphone tidak berbeda dengan teknik
melukis pada umumnya. Sambil menunjukan tablet Galaxy A 10, dengan layar
10 inci. Tangannya dengan lincah memindah-mindahkan layer warna, sesekali
mengores-goreskan garis dan memberikan warna yang serasi.
Pada
awal menekuni teknik melukis virtual ini menggunakan smathphone, yang
jelas perangkatnya android. Waktu itu yang saya punya smartphone Galaxy
S3, dan mulai browsing di play Store. Di sana menjumpai program Sketch
N Draw Pad HD. Penasaran, setelah diunduh kemudian diotak-atik, pertama
membuat sketsa. Di dalam aplikasi itu
udah lengkap. terdapat jenis kuas, palet, airbrush, atau teknik melukisnya.
Tinggal tal-tul,tal-tul, saja. Pada saat menggunakan smartphone Galaxy
S3 tidak dilengkapi dengan pin, jadi yang digunakan hanya menggores-gores
dengan jari.
Lukisan pertama
dengan program Sketch N Draw Pad HD (Foto: Ist) |
Jika melihat lukisan saya
pertama. Kayak gambar anak TK. Tapi pengalaman pertama ini tidak menyurutkan
minat mempelajari teknik melukis virtual. Sejak saat itu rasa penasaran untuk
mencoba terus berlangsung, utamanya untuk menghaluskan goresan, membuat
tekstur.
Selain
mendalami teknik, juga mencari aplikasi lain yang cocok. Waktu itu menemukan
aplikasi Camera 360. Dengan aplikasi ini gambar saya mulai menemukan gaya yang
hingga saat ini dapat memuaskan.
Dengan
gaji pensiunan, dan juga bantuan dari anak atau keluarga dapat membeli smartphone
yang lebih yang dipandang lebih memadai. Pernah gunakan Samsung Galaxy Note
2. Smartphone ini telah
dilengkapi dengan pen.
Dengan smartphone ini lukisan dapat dikerjakan lebih detail. Namun tidak berhenti di situ. Berikutnya tertarik smartphone yang layarnya lebih lebar, coba ganti smathpone Note 8 S pen. layar 8 inci. Terasa lebih nyaman, dan hasilnya lebih bagus.
Lukisan digital yang sudah diprint (Foto: Ist) |
Benar
kata-kata bijak, hobbi itu akan jadi profesi, tekun dan tetap semangat dalam
mengisi hari-hari agar lebih berarti.
Editor : Robby Hidajat
Posting Komentar untuk "Bagus Brahmananto: Sukses Mengembangkan Hobi Menjadi Pelukis Virtual"